Ijinkan aku belajar melupakanmu. Aku yakin, kau pasti menginginkan aku mempelajari itu. Namun aku ragu, benarkah tidak ada setitik cinta pun di hatimu terhadapku. Setelah semua kenangan yang kita ciptakan. Setelah semua memoriku terisi oleh namamu. Maafkan aku jika membuatmu tersakiti. Katakan saja jika memang iya, karena aku bukan orang yang mampu mengerti letak dimana salahku. Mengapa hanya diam. Mengapa hanya mengacuhkan. Atau memang begitu caramu untuk mencampakkan? Aku sadar. Mungkin dalam perjalanan panjang kita pun engkau telah tersadar. Aku tak pantas untukmu. Aku hanyalah serpihan debu yang tak berarti, sedangkan engkau laksana puteri bagiku. Jujur, aku selama ini tersilau.
Tentangku, Tentangmu, Tentang Kita