Serpihan putih itu memudar
hingga hadirku pun menyerap jenuh
dan merentang sepanjang cakrawala
hingga temaram itu kian lindap oleh asa
dan pilinan hari-hari yang menyeruak tak tentu makna,
meniti pada titian mata hati hingga terbawa arus
deras memaknai riak.
lalu,
suguhan keindahan kerap terasa
tetapi kadang kabur melebihi kabut serat fatamorgana.
Begitu tebal tak tembus bayang apapun.
Ini harus berakhir, harus berlabuh,
tetapi sepertinya
rasa ini kian terbakar
kian menghanguskan segala harap.
Mungkin ada baiknya
kita menelisik dan menghentak
memindai rasa yang kiat mati akan harapan
Satu himpitan dan satu makna
Beribu harap yang tak terengkuh, tak tergapai
Inilah lembaran kisah yang tak pernah mati
Berbagai cerita telah tercipta
Luka yang menggores, sapa yang renyah
Semua menyatu dalam ribuan mimpi
Semoga Tuan memberi jalan...
Komentar