Langsung ke konten utama

Sedikit Cerita dan Ulasan Tentang Planologi


Ini cerita yang mungkin kalian juga pernah alami sebelumnya. Gini ceritanya, pada waktu saya hendak mudik lebaran pada tahun 2012 lalu, saya bertemu seorang bapak yang kebetulan menumpang kapal K.M Dobonsolo dan kami terlibat perbincangan seperti berikut:
Si bapak: “Kuliah di mana Nak?”
Saya: “UIN Alauddin Makassar, Pak.”
Si bapak: “Oh, UIN Alauddin Makassar, yang dulunya IAIN kan?
Saya: “iya pak
Si bapak: “Ooh,ngambil Jurusan apa di UIN?”
Saya: “Teknik Planologi Pak.”
Si bapak: “Ooh, Teknik Planologi.”
Si Bapak nampak kebingungan dengan jawaban saya namun sepertinya enggan menanyakan lebih lanjut, takut salah kali ya.
                                   
Setelah saya mendapatkan reaksi seperti itu membuat saya menyimpulkan bahwa sepertinya tidak sedikit orang yang belum tahu apa planologi itu sebenarnya. Saya jadi teringat teman saya sejurusan saat masa orientasi, ketika ditanyai motivasinya masuk jurusan planologi. Waktu itu ia menjawab bahwa sebenarnya ia disuruh sama orang tua dan salah pilih jurusan atau ada juga yang bilang katanya jurusannya terlihat aneh dan keren hahaha. Tapi seiring waktu sepertinya ia menikmati saja keplanologiannya.

Saya sendiri heran mengapa bisa sampai belajar bidang ini. Planologi sendiri bukan pilihan pertama saya. Tapi untunglah, saya tidak menyesal. Saya juga awalnya sempat bertanya tanya apa itu PLANOLOGY? Dan setalah saya mencari tahu lewat om google, akhirnya saya tahu dan tertarik dengan jurusan ini. Adakalanya saya pun lupa sebenarnya planologi itu apa dan apa yang seorang perencana harus lakukan. Terutama pada situasi yang menggemaskan dimana kita merasa ilmu yang pernah diajarkan di bangku kuliah tidak banyak dapat membantu pada tataran praktis. Karenanya, saya ingin mengulas kembali catatan kuliah awal saat masih sangat awam dengan kata planologi agar tetap semangat menjadi seorang planner.
Apa itu Planologi?
Jurusan Planologi atau PWK mungkin memang masih kurang populer di Indonesia. Selain karena perguruan tinggi yang menawarkan program studi ini terbatas jumlahnya, profesi sebagai planner memang jarang terdengar. 

Planologi sendiri berasal dari bahasa Belanda Planologie yang artinya ilmu merencana. Jadi sudah jelas bahwa jurusan ini mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan, terutama tentu saja perencanaan wilayah dan kota. Perencanaan yang dimaksud di sini mencakup berbagai aspek. Bukan hanya fisik, tetapi sosial dan ekonomi.
Apa saja yang dipelajari di jurusan Planologi / PWK?
Boleh dibilang, jurusan ini adalah salah satu titik persilangan antara jurusan teknik, sosial, dan juga perancangan (design), karena itu hal-hal yang dipelajari dalam program studi ini sangat beragam. Mulai dari statistika, tata guna lahan, transportasi, kependudukan, dll. Bisa dibilang, hampir semua bidang dipelajari dalam jurusan PWK walaupun tidak secara mendalam. Hal ini dikarenakan seorang planner paling tidak harus mengetahui berbagai macam hal agar dapat menyusun rencana yang komprehensif dari segala aspek.
Selain dari segi teknis, bidang perencanaan bisa dibilang sangat erat hubungannya dengan dunia politik. Sebuah rencana yang baik tidak bisa diimplementasikan apabila tidak disetujui masyarakat dan atau pemerintah. Karena itu politik menjadi sesuatu yang penting bagi sebuah proses perencanaan. Makanya jangan heran apabila dalam program studi ini juga dipelajari hal-hal yang berkaitan dengan politik, sebab itu akan sangat berguna untuk keprofesian ini nanti.
Menjadi seorang mahasiswa PWK atau calon planner membutuhkan kemampuan analitis dan persuasif yang bagus. Bisa dikatakan, menjadi seorang planner harus bisa ngomong. Karena sebuah rencana tentunya harus bisa dipresentasikan dan 'dijual'. Kalau kalian pada dasarnya adalah orang yang senang bicara dan presentasi, itu adalah modal yang sangat baik. Tetapi kalaupun belum, selama kalian belajar di program studi ini, skill seperti itu harus dan akan diasah.
Karena perencanaan mencakup berbagai macam hal, untuk menjadi seorang planner, juga dibutuhkan skill seorang generalis yaitu dapat melihat segala suatu dari berbagai bidang / sudut pandang atau dengan kata lain melihat secara big picturenya. Itu juga salah satu sebab utama mengapa begitu banyak hal yang dipelajari dalam program studi ini. Karena seorang planner harus bisa mengolah berbagai resource yang ada dan terbatas menjadi sebuah rencana.
Falsafah Dasar Pendidikan Planologi
Pada hakikatnya falsafah pendidikan planologi berdasar kepada adanya konsekuensi logis dari tata masyarakat yang sedang berkembang yang menghendaki suatu tidakan yang ‘terencana’ dalam segala aspek kehidupan. Di dalam masyarakat tersebut terdapat aneka ‘lingkaran kehidupan’ yang saling terkait namun tidak boleh tumpang tindih satu dengan lainnya.
Terdapat 3 hal pokok yang melandasi falsafah pendidikan planologi, yaitu:
(1) adanya manusia dengan tata laku (behaviour) tertentu;
(2) adanya manusia dengan motivasi tertentu; dan
(3) adanya ruang dan sumberdaya alam lain yang terbatas.
Ketiga hal tersebut perlu ditata sesuai dengan tujuan yang diharapkan berdasarkan:
(1) kaidah tata laku manusia;
(2) kaidah keruangan;
(3) kaidah sumber daya; dan
(4) kaidah pengadaan atau optimasi.
Paradigma dalam Perencanaan Wilayah dan Kota
Terdapat lima paradigma yang menimbulkan perubahan dan perkembangan pola pikir pada produk perencanaan wilayah dan kota. Kelima paradigma tersebut adalah:
(1) perekonomian global;
(2) orientasi pembangunan;
(3) kemitraan pemerintah dan masyarakat (public private partnership);
(4) perkembangan sistem dan teknologi informasi; serta
(5) pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan sebagai produk dinamis memiliki pengertian bahwa perencanaan (planning) merupakan suatu hasil rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu yang didasari oleh suatu pola yang definitif, yang menurut pertimbangan yang sistematis akan dapat membawa keuntungan tetapi dengan anggapan bahwa akan ada tindakan selanjutnya yang akan merupakan rangkaian kegiatan sistematis lainnya.
Perencanaan (planning) tidak memiliki pengertian yang sama dengan perancangan (designing), di mana perencanaan memiliki lingkup yang lebih makro. Rencana adalah produk perencanaan yang merupakan rumusan keinginan (cita-cita) yang lingkupnya menyeluruh dan luas. Sedangkan rancangan merupakan upaya tindak lanjut, penjabaran, dan rincian dari produk perencanaan terdahulu.
Perencanaan merupakan kegiatan merumuskan keinginan dan cita-cita yang lebih baik atau lebih berkembang di masa datang. Dalam hal ini akan selalu terkandung unsur-unsur
(1) keinginan atau cita-cita;
(2) tujuan atau motivasi;
(3) sumberdaya, berupa alam, manusia, modal, dan investasi;
(4) upaya ‘hasil guna’ dan ‘daya guna’;
(5) ruang dan waktu.
Kompetensi Perencana Wilayah dan Kota
Seorang perencana harus mampu membuat penafsiran-penafsiran untuk masa mendatang baik dalam jangka pendek, sedang, maupun jangka panjang, yang berdasarkan tuntutan kebutuhan masyarakat serta potensi dan masalah yang ada. Kemudian mampu mewujudkannya dalam suatu perencanaan yang merupakan suatu hasil pemilikan tata ruang fisik daerah (regional) dan kota (urban).

Komentar

utari mengatakan…
mau tanya nih, di teknik planologi pelajaran yang paling ditekankan itu pelajaran apa?

Postingan populer dari blog ini

Profil program studi Teknik Planologi (Perencanaan wilayah dan Kota)

                Sebagai seorang mahasiswa planologi saya menyadari bahwa pengetahuan masyarakat mengenai program studi / jurusan ini sangat kurang, khususnya bagi para calon – calon mahasiswa yang sedang mencari jurusan untuk melanjutkan studinya .          Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), yang sebelumnya lebih dikenal dengan nama Teknik Planologi, merupakan salah satu program studi di UIN Alauddin Makassar, berdiri pada tahun 2006 silam. PWK adalah program studi yang berkaitan dengan berbagai bidang ilmu yang lain, baik ilmu keteknikan maupun sosial ekonomi.

Sedikit Cerita Tentang Perjalananku Dari Makassar Menuju Ke Kabaena (Desa Pongkalaero).

ku awali cerita ini, dengan bismillahirrahmani rahim. atau unduh Hari ini adalah tanggal 14 Februari 2012, yaitu hari dimana Aku akan pulang kampung karena ada libur panjang semester ganjil. Segala sesuatu telah Aku persiapkan untuk pulang kampung kali ini. Hehehehe maklumlah ini adalah kali pertama ku pulang kampung pada liburan semester ganjil. Tak lupa kacamata hitam ku sambar dari atas meja dan berpose layaknya artis (vokalis Band Radja kali yee). Setelah semua barang-barang sudah siap mulai dari tiket hingga kacamata kini Aku pun siap untuk berangkat.. upsss.. motor blade keluaran tahun 2009 silver ku lupa di amankan. Akhirnya dengan susah-payah dan agak terburu-buru karena takut kemalingan dan ketinggalan kapal, aku menaruh motor itu di dalam kamar tidur dan menguncinya rapat - rapat di rumah kontrakanku (heheh maklum mahasiswa ngontrak rumah lahh..). setelah semuanya beres waktunya untuk berangkat, eh tiba-tiba Aku kebelet pipis lagi.. upss mungkin pengaruh kesenangan ka

TENTANG KOTA METROPOLITAN

Metropolitan   adalah :   istilah untuk menggambarkan suatu kawasan perkotaan yang relatif besar, baik dari ukuran luas wilayah, jumlah penduduk, maupun skala aktivitas ekonomi dan sosial. Secara etimogi (asal kata) kata metropolitan (kata benda) atau metropolis (kata sifat) berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu kata meter yang berarti ibu dan kata polis yang berari kota. (Wackerman, 2000). Pada masa itu, metropolitan memiliki makna sebagai “kota ibu” yang memiliki kota-kota satelit sebagai anak, namun dapat juga berarti pusat dari sebuah kota, sebuah kota negara (city-state), atau sebuah propinsi di kawasan Mediterania (Winarso, 2006). Definisi kawasan metorpolitan yang relevan dalam konteks negara Indonesia, yaitu berdasarkan Undang-Undang Tahun 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Undang-Undang tersebut mendefinisikan kawasan metropolitan sebagai kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan