A. Konsep Ruang Dan Wilayah
1. Konsep Ruang
Beda mandasar ilmu ekonomi dan ekonomi regional :
Ilmu ekonomi menjawab pertanyaan : apa, berapa, bagaimana, untuk siapa, bilamana
Ekonomi regional menjawab kelima pertanyaan di atas + DIMANA
2. Konsep Wilayah
Wilayah : unit geografis dengan batas tertentgu yang tergantung satu dengan lainnya
secara fungsional
a. Wilayah Homogen ( Homogeneous Region ) :
· Wilayah yang dipandang dari satu aspek / criteria mempunyai sifat dan cirri yang relative sama, seeprti : struktur produksi dan konsumsi, tingkat pendapatan, iklim, budaya, agama. Contoh : wilayah pertanian pangan, perikanan, perkebunan coklat. Desa, kabupaten, propinsi, ASEAn ( skala internasional )
b. Wilayah Nodal ( Nodal Region )
· Secara fungsional punya ketergantungan antara pusat ( inti ) dan daerah belakangnya ( hinterland ), dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa.
· Batas wilayah nodal ditentukans ejauh mana pengaruh dari suatu pusat kegiatan ekonomi digantikan oleh pengaruh dari pusat kegiatan ekonomi lain.
· Digambarkan sebagai sel hidup inti dengan daerah perifer yang saling melengkapi
· Saling tergantung : melalui perantaraan jual beli barang dan jasa secara local.
· Ada peluang pertukaran barang dan jasa secara intern.
· Kecil kemungkinan utk mengadakan perdagangan antara satu dengan lainnya. Contoh : Jabodetabek, SIJORI, IMS- GT ( Indonesia Malaysia Singapore Growth Triangle )
c. Wilayah Perencanaan ( Planning Region )
Menurut Booudeville :
Keuntungan aglomerasi muncul dalam 3 bentuk :
1. keuntungan skala besar baik bahan baku maupun pasar ( Scale economies )
2. Keuntungan Lokalisasi ( localisation economies ) dari penurunan ongkos angkut
3. Keuntungan karena penggunaan fasilitas secara bersama ( urbanization economies ) :listrik, gudang, angkutan, air dll.
4. Konsentarsi permintaan antar wilayah ( Spatial Demand )
5. Kompetisi antar wilayah ( Spatial Competition )
Bila persaingan tajam seperti pada pasar persaingan sempurna, maka pemilihan lokasi perusahaan cenderung terkonsentrasi dengan perusahaan lain yang menjual produk yang sama.. Bila persaingan tidak tajam ata pada pasar monopoli, pemilihan lokasi cenderung bebas.
6. Harga dan sewa tanah
Untuk maksimalisasi keuntungan, perusahaan akan cenderung memilih lokasi dimanaharga sewa tanah rendah.
B. Permintaan Dan Penawaran
Beberapa orang menganggap bahwa ilmu ekonomi dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran. Jelas bahwa anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi satu seksi atau ilmu ekonomi satu menit. Akan tetapi hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai sistem pasar.
Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran komoditi tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran bersama-sama menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan dan perubahan penawaran. Permintaan dan penawaran membantu kita dalam memahami keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
C. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
D. Hukum permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk tabel.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :
- Harga barang itu sendiri
- Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang tersebut
- Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
- Selera seseorang atau masyarakat
- Jumlah penduduk.
Fungsi permintaan ( demand function) adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan seperti yang telah disebutkan diatas, maka dapat disusun fungsi permintaan umum, sebagai berikut :
Qd = f ( Pq, Ps.i, Y, S, D), di mana :
Qd = jumlah barang yang diminta
Pq = harga barang itu sendiri
Ps.i = harga barang-barang substitusi ( i = 1,2,…,n)
Y = pendapatan
S = selera
D = jumlah penduduk.
Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri Terhadap Permintaan Perubahan permintaan suatu barang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor selain harga barang itu sendiri, akan ditunjukkan oleh pergeseran kurve permintaan ke kiri atau ke kanan. Pergeseran ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan, sedangkan pergeseran ke kanan menunjukkan peningkatan jumlah permintaan.
Kurva Penawaran dan Fungsi Penawaran
Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran :
1 Harga barang itu sendiri
2 Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi)
3 Biaya produksi
4 Tujuan-tujuan perusahaan
5 Tingkat teknologi yang digunakan
Kurve penawaran adalah kurve yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Kurve ini dibuat atas dasar data riel mengenai hubungan tingkat harga barang dan jumlah penawaran barang tersebut yang dinyatakan dalam daftar penawaran (tabel penawaran).
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya. Fungsi penawaran secara umum ditulis :
Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T), di mana :
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Pq = harga barang itu sendiri
Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
O = tujuan-tujuan perusahaan
T = tingkat teknologi yang digunakan.
F. Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri
Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang ditawarkan (Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurve penawaran, maka untuk pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran kurve penawaran ke kiri atau ke kanan.
Penentuan Harga Pasar dan Jumlah Barang Yang Diperjualbelikan Harga pasar atau harga keseimbangan, Tingkat harga di mana jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Pada kondisi demikian dikatakan bahwa pasar dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium.
Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam keadaan keseimbangan dapat dilakukan melalui tiga cara :
- tabel (angka)
- grafik (kurve)
- matematik
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran.Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
G. Penentuan Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
H. Pergeseran dan Pergerakan Kurva Penawaran
Jika harga barang tsb yang berubah, maka hanya terjadi pergerakan sepanjang kurva penawaran (titik B ke titik A), namun, apabila faktor selain harga mengalami perubahan maka akan terjadi pergeseran kurva penawaran.
Pergeseran kurva penawaran dari S ke S1 atau S2, dapat terjadi jika salah satu faktor mengalami peningkatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran, yaitu :
Pergeseran kurva penawaran dari S ke S1 atau S2, dapat terjadi jika salah satu faktor mengalami peningkatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran, yaitu :
1. Tingkat teknologi yang digunakan. Teknologi berkaitan erat dengan biaya produksi. Perkembangan teknologi cenderung menurunkan biaya produksi. Semakin rendah biaya produksi atas suatu produk, semakin banyak jumlah yang diproduksi/dijual.
2. Harga input. Harga input seperti tenaga kerja, mesin dan material juga sangat mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah harganya, semakin banyak kuantitas yang bersedia diproduksi.
3. Harga produk-produk yang berkaitan. Ini terutama berlaku untuk output substitusi yang diproduksi oleh satu perusahaan. Misalnya perusahaan motor memproduksi model A dan B. Jika model A lebih laku dan/atau harganya naik, maka kapasitas untuk memproduksi model B akan dialihkan untuk menambah produksi model A
4. Kebijakan pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang boleh/tidak boleh digunakan, lingkungan hidup, harga listrik, upah minimum, dan lain-lainnya akan mempengaruhi biaya produksi, dan pada akhirnya empengaruhi kuantitas yang bersedia diproduksi.
5. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi pertanian, dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dll.
I. Kurva Biaya Ruang dari smith
Teknik lain dikembangkan oleh smith yang merupakan penggabungan metode substitusi isard dengan metode isodapane. Dalam hal ini terdapat dua tahap;
1. Memplotkan isotim di setiap bagian supply atau titik pasar. Hal ini menggambarkan bahwa biaya transport setiap komponen secara individual akan meningkat jika jarak dari titik biaya terendah titik lokasi (pasar dan bahan baku)
2. Menjumlahkan biaya transportasi pengumpulan bahan baku dan pengankutan produk akhir kepasar. Perpotongan antara titik-titik biaya pada lingkaran isotim yang menunjukan total biaya yang sama disebut sebagai isodapane.
Jika terdapat titik yang unik di bagian dasar dari permukaan biaya, titik tersebut merupakan titik biaya transport terendah berdasarkan asumsi yang dibuat yaitu bobot bahan baku bergerak, transportasi tidak seragam. Bagi smith, isodapane dari biaya atau kontur biaya yang sama selain biaya trasnportasi. Ada dua konsep penting menurut smith yaitu;
1. Kurva biaya ruangan yang secara sederhana merupakan bagian yang menggambarkan peta kontur biaya. Titik terendah dari kurva tersebut adalah lokasi dengan biaya terendah.
2. Kurva biaya ruangan yang turunkan adalah merupakan spatial margins to profitability. Harga produk diasumsikan dijual pada harga konstan didalam ruang. Pada beberapa titik pada permukaan biaya total akan merupakan suatu kontur yang berkaitan dengan harganya. Keuntungan atapun kerugian didalam ruanan dapat dilihat dari besarnya biaya, apabila suatu lokasi biayanya melebihi level harga pengiriman berarti kerugian, demikian halnya sebaliknya.
J. Empat Hukum Permintaan dan Penawaran
· Bergesernya kurva permintaan ke kanan atau meningkatnya permintaan menyebabkan meningkatnya keseimbangan harga dan kuantitas barang yg diperjualbelikan.
· Bergesernya kurva permintaan ke kiri atau menurunnya permintaan menyebabkan menurunnya keseimbangan harga dan kuantitas barang yg diperjualbelikan.
· Bergesernya kurva penawaran ke kanan atau meningkatnya penawaran menyebabkan menurunnya keseimbangan harga dan meningkatnya kuantitas barang yg diperjualbelikan.
· Bergesernya kurva penawaran ke kiri atau menurunnya penawaran menyebabkan meningkatnya keseimbangan harga dan menurunnya kuantitas barang yg diperjualbelikan.
Contoh dari teori Von Thunen
Teori Von Thunen berusaha menghubungkan antara konsep ekonomi dengan lokasi spasial. Contoh pada kasus antara Jeruk Medan dengan Jeruk Jawa (Pacitan) yang berada di Jakarta. Untuk Jeruk Medan harga di tingkat petani hanyalah sebesar Rp 4.000,- /Kg dan ketika di Jakarta harganya mencapai Rp. 10.000,-/Kg. Sementara untuk jeruk yang berasal dari jawa memiliki harga jauh lebih murah yakni Rp 6.000/Kg. Dari asumsi yang dikembangkan dari Von Thunen, semakin jauh dari pusat-pusat grafitasi kegiatan ekonomi, semakin mahal harga-harga barang dan jasa. Harga-harga komoditas di sentra-sentra produksi juga relatif jauh lebih murah ketimbang di daerah-daerah konsumen. Hal ini dikarenakan biaya dalam proses distribusi dari Medan ke Jakarta cukup besar, selain itu sarana infrastruktur yang beragam membuat harga jeruk medan lebih mahal dibandingkan jeruk dari pacitan, yang dalam proses distribusinya relatif tanpa kendala dan juga biaya yang besar. Dari segi kualitas jeruk medan lebih dikenal memiliki kualitas yang lebih baik dari pada jeruk jawa, jeruk medan memiliki rasa yang manis dan harum. Hal ini dikarenakan daerah tersebut memang sebagai centra produksi jeruk berkualitas. Sehingga semakin jauh dari pusat kota, maka hasil produksi pertanian meiliki nilai yang lebih baik, sesuai dengan karakteristik pola tumbuh jeruk tersebut. Selain itu, banyaknya permintaan komoditi jeruk di pusat pasar yakni Jakarta membuat para petani banyak yang menjual hasil panenya ke pusat pasar. Sehingga di pusat pasar banyak pilihan jeruk, khusunya yang berkualitas baik.
Komentar